Let's Act

ACT.id

Selasa, 09 Agustus 2016

Sulit Melupakan Yang Pertama

Dok. Panitia TAP 2016

Selasa, 2 Agustus 2016 pukul 20.55 waktu Thailand, pesawat Air Asia take off sesuai jadwal mengudara menerobos angin malam diatas Negara Gajah Putih tersebut. Saat itu menjadi kali pertama saya mengudara malam hari, gelap, tak terlihat hijaunya tumbuh-tumbuhan yang biasa saya amati dibalik jendela, tak terlihat bangunan meninggi dengan kaca-kaca kotak yang khas selalu ada di setiap negara, tak terlihat aliran air mengalir layaknya badan beberapa naga yang begitu panjang, dan tak terlihat pula awan putih yang selalu setia mengapung menghiasi langit biru kala malam belum datang. Sedih? kecewa? iya, sedikit. Tapi ini justru lebih menantang, semakin tinggi pesawat mengudara, pandangan mata semakin pekat kemanapun pandangan dilayangkan. Pemandangan berlampu yang terpancar dari lampu-lampu kendaraan, penerang jalan, pembatas airport, gedung-gedung, plang-plang nama, dan rumah-rumah menjadi penghias pandangan yang cukup menakjubkan hingga membuat lengan ini tak sabar untuk segara mengabadikan moment tersebut.


Dok. Pribadi

Melihat pemandangan itu, seolah pesawat sedang melayang di daratan dan saya sedang menengadahkan kepala keatas untuk melihat pancaran rasi-rasi bintang. Subhanallah.

.............................

Rabu, 3 Agustus 2016 pukul 00.07 WIB Pesawat AA landing di bandara internasional tanah pertiwi Soekarno Hatta. Singkat cerita, saya pulang pukul 02.00 WIB dijemput papa yang ikut pula dengan beliau adik saya dan teman papa. Alhamdulillah, masih bisa berkumpul bersama keluarga, namun disisi lain saya merasa sedih menjadi orang kedua yang lebih dulu mengucap kata perpisahan kepada rekan-rekan TAP 2016, cukup berjabat tangan, dan beberapa pelukan yang saya lakukan dengan angkuh terus tersenyum dan bergegas karena diburu waktu oleh suatu alasan. Tapi sekarang rasanya berbeda. Justru sebaliknya.

............................

Selasa, 9 Agustus 2016 pukul 13.41 WIB belum genap tepat seminggu sudah kejadian diatas berlalu. 14 hari bersama 31 delegasi terpilih yang begitu banyak memberi saya inspirasi, 3 panitia yang begitu berani, dan acara yang mengajarkan bagaimana cara untuk survive di negeri orang dengan beragam makna-makna lain yang tersirat dengan argumen 31 delegasi yang berbeda-beda pula. Saya tau ini engga akan mudah untuk kembali ke kehidupan normal sebelum kegiatan TAP, cukup sulit untuk saya karena kalian yang pertama menemani untuk pengalaman keliling 5 negara. Seminggu belum cukup untuk membuat diri ini lupa, atau sejenak meninggalkan memori tentang TAP jauh di dalam pikiran bawah sadar, hingga saat malam tiba, ia bisa keluar dengan sendirinya.

Suatu saat, ketika saya punya kesempatan untuk bertandang kembali ke 5 negara tersebut, bayangan yang pertama muncul adalah ketika bersama kalian Official Delegates TAP 2016. Karena Sulit Untuk Melupakan Yang Pertama. Orang bilang sih, susah Move On hehee. Dan satu-satunya cara saya untuk bisa Move On adalah dengan melupakan dan meninggalkan semua yang berhubungan dengan kenangan itu. Jahat sih, iya. Kenyataannya saya malah terlalu sering hidup dalam kenangan lalu. Hiks..tapi saya coba untuk cari jalan lain. Doakan semoga bisa Move On tanpa melupakan kenangan 5 negara ASEAN. 

#apasiih #curahanpikirandanhati #takapalebay

...........................

NB : Jaga hati, jangan mudah menjatuhkan hati kalian untuk pertama kalinya karena akan sangat sulit melupakan yang pertama. (teramat khusus untuk penulisnya)

4 komentar:

  1. ohh kakak chikss sejatinya diriku belum move on darimu,,, jika kakak chiks sulit melupakan yang pertama maka saya sulit melupakan yg terakhir heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sya mkrin kmu loh perihal yg "terabaikan" pas crita d bus. Hehee krena mgkin yg prtma bagi sya itu adlah yg terakhir 😂

      Hapus
  2. waaaah keren mbak, heheh sukses yaa.. Hehehe. susun mimpi lagi mbak. insha allah nanti dikabulkan hehe

    BalasHapus