Let's Act

ACT.id

Minggu, 27 Maret 2016

Wisata Kilat

Alhamdulillah sampai juga di Sawarna Pantai Tanjung Layar Lebak-Banten. Sempet engga nyangka bisa sampai kesana, karena ini rencana tidak terduga. Oleh karena itu kami menyebutnya wisata kilat :D

Jadi gini awal mulanya kami (saya, Hatma, Sri, Fatimah, Neng aam, Tri, Oki dan Firza) temen2 ADK dan TRAS menghadiri undangan walimahan salah satu saudara kami yaitu Ima Jasima dan Dhani di daerah Cileles-Gunung Kencana. Menjelang dhuhur kami memutuskan utk pulang, namun begitu saja kami menyebutkan untuk melanjutkan perjalanan ke Sawarna. Kira saya bercanda, namun Firza selaku pembawa mobil menyanggupi hal tersebut dan untungnya mobil papanya Firza sedang tidak di pakai, jadilah kami berangkat ke Sawarna ^^

Diantara kami hanya Sri yg pernah kesana. Tpi sayangnya Sri lupa2 ingat jalan menuju sana, akhirnya kami mengandalkan app. Google map. Lucunya daerah yg kami lalui sulit sinyal utk kartu yg kami pakai, alhasil kamipun hanya mengikuti petunjuk jalan yg terpampang, bertanya pada beberapa org di jalan dan ingatan Sri. Hehee...saya paling senang saat bepergian tapi tidak tau jalan. Disaat itu kita belajar pentingnya komunikasi, kesabaran antar teman, kepercayaan, keberanian, kerjasama dan kebersamaan.

Kejadian demi kejadian kami lalui bersama, banyak hal2 tak terduga yg kami hadapi. Dan hal itu semakin menambah kekaguman saya pada Sang Khaliq Allah SWT. Karena atas izin, kekuasaan dan kehendak-Nyalah kami dapat sampai ke Sawarna dan pulang dengan selamat.

Oki bilang dari Bogor ke Sawarna hanya sekitar 4 jam, mendengar itu kami optimis bisa sampai kesana dalam waktu 2 jam dari Cileles. Kami berangkat pukul setengah 1 dan sampai pukul 5 sore (hitung aja berapa lama perjalanannya) hihiii...

Tapi tak masalah untuk kami, walaupun jalan tak semulus dugaan kami namun semua terbayarkan oleh suasana Pantai yang indah. Alhamdulillah kami pun dapat melihat sunset di pantai sambil menikmati bacakan tepi pantai, dan ini pertama kalinya saya juga beberapa teman yg lain melihat kejadian itu. Masyaallah, Allahu Akbar. 

Memang untuk mencapai sesuatu yg indah, awalnya harus kita hadapi dulu perjalanan yg terjal, berliku dan menanjak. Sama seperti halnya untuk menggapai Syurga, Allah pasti akan menguji kita terlebih dulu. Karenanya keep fighting untuk teman2 semua, terlebih untuk yang nyetir mobil heheee. Karena Oki belum bisa nyetir mobil, jadilah Firza yg nyetir PP. Kasiian...


Oke terakhir, kami pulang setelah adzan maghrib dan berniat untuk melakukan jamak takhir. Alhamdulillah sampai juga di dalam mobil dan tidak kehujanan. Perjalanan pulang agak menengangkan karena gelap dan kondisi sedang hujan cukup deras. Jalan menanjak dan licin, belum lagi di perjalanan kami melihat beberapa mobil terperosok dan ada yg kecelakaan. Hmm...mata kami benar2 terbuka saat itu sambil terus berdoa dan memperingati Firza untuk lebih hati-hati.

Sayangnya sampai Pandeglang kondisi saya menurun. Masuk angin dan magh kambuh, akhirnya kami berhenti sejenak  saya lupa daerah mana. Saat itu saya benar2 sangat mual dan banyak mengeluarkan isi perut sampai2 rasanya perut ini kosong sekali. Teman2 sangat baik dan tidak merasa terbebani, mareka tulus membantu saya. Terimakasih :(

Setelah hampir satu jam kami istirahat, akhirnya perjalanan dilanjutkan. Syukur alhamdulillah sampai juga di Serang dengan selamat. Karena kepala begitu pusing dan masih mual, saya lupa untuk berpamitan dan bilang terimakasih pada semuanya. Saya minta maaf ;(

Terimakasih. Terimakasih karena Wisata Kilat kita ini cukup banyak kasih cerita, pelajaran dan pengalaman baru bagi saya. Sekali lagi Makasiiihhhh ^^

Jumat, 25 Maret 2016

Ala Putri Raja

"Wis klo saya wisuda kmu sewa becak yaa. Saya suka keliling pke becak, serasa kyk putri. Hehee"
*efek pulang dari acara wisuda :D


Tapi...ya emg bener siih naik becak itu engga rugi. Yaah walaupun harus mau ngorbanin materi yg agak lebih dibanding kita naik ojeg/angkot. But, its not problem coz  its made me so enjoyed and comfortable :)

Udah lama engga naik becak, akhirnya daripada lama nunggu hujan udah hampir 1 jam sya putuskan naik becak. Memang kendaraan satu ini awet bgt, sudah ada dari semenjak saya kecil dulu. Dan pernah ada masa tren nya juga lohh jaman dulu naik becak itu. Sambil terbawa kemasa lalu, di dalam becak sayapun hanya senyum-senyum sendiri menbayangkan ini dan itu.

Disamping kenyamanan yg sya dapat, sebenarnya ada rasa iba pada abang becaknya. Knp? Karena kebanyakan abang becak itu tua-tua, sedangkan mengayuh becak butuh tenaga ekstra terlebih saat ada tanjakan.  Hmm...agak tak tega, tapi itulah jasa yg mereka jual, selama halal tak apa peluh membasahi wajah dan tenaga terkuras insyaallah rezeki akan Allah cukupkan.

Ongkos mahal tak jadu masalah saat kita bisa mendapatkan kenyamanan lebih dari naik becak. Bisa bersandar, terlindung dari hujan, tidur, dan jadi putri seperti di drama Korea dimana anak bangsawan berada dalam tandu yg di bawa oleh beberapa pengawal. Butuh perjuangan bgt utk bawanya ^^

Itu foto sewaktu d Jogya. Masyaallah becaknya sudah berinovasi, dan sangat2 nyaman. Yaaap...karena tidak seperti becak biasa, yg itu dilengkapi dgn mesin motor jadi bisa jalan lebih cepat plus abang becaknya engga perlu lgi capek mengayuh becaknya. pokoknya mah naik becak tuh asssik bget!! >,<


Sukses selalu untuk semua abang becak yg masih setia dgn kendaraan Becaknya. Teruslah buat org merasa nyaman saat menggunakan jasa kalian.
#loveuall
#pengennaikbecaklagi