Let's Act

ACT.id

Selasa, 22 Juli 2014

Bisakah Seimbang??

Bismillahirrohmannirrohim...

Hari ini saya mempunyai pemikiran sesuai dengan judul diatas. Kebetulan saya akan membuat sebuah karya tulis yang tujuannya untuk meningkatkan perekonomian, khususnya di Banten melalui objek wisata. setelah searching ternyata sampai sekarang Indonesia belum masuk kedalam 10 besar negara yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Sedangkan Malaysia saja sudah masuk dan menduduki urutan ke 9. Sayang bangetkan padahal negara kita ini banyak sekali memiliki keunikan, dimana berbagai suku, ras, agama, warna kulit, kebudayaan, bahasa, dapat disatukan dengan Bhineka Tunggal Ika. Selain itu untuk tempat wisata juga kita punya banyak sebenernya, hanya mungkin infrastruktur nya kurang memadai sehingga tidak menarik bagi para wisatawan.

Sebenarnya sih kita jangan muluk-muluk dulu ingin menarik perhatian wisatawan mancanegara dengan objek wisata yang kita miliki, tapi buatlah dulu wisatawan lokal untuk lebih senang dan sering berkunjung ke tempat wisata di negaranya sendiri. Iyakan, Laahh..gimana mau menarik mata dunia, kalo ternyata warga negaranya saja tidak tertarik dengan objek wisata yang ada disekitarnya. Hmmm...padahal yah harga masuk untuk ke tempat wisata di Indonesia gak bakal semahal dengan di luar negeri yang kebanyakan menggunakan mata uang Dollar. Selain itu sebenarnya kalau wisatawan asing berkunjung ke Indonesia pastilah mereka akan sangat di untungkan, soalnya mata uang kita adalah Rupiah dengan kurs yang rendah (tidak bermaksud menjelekkan).

Tapi disamping itu saya jadi punya pikiran lain jika Indonesia memang menjadi salah satu tujuan wisatawan asing untuk berkunjung, ada kekhawatiran dihati saya sekarang. yahhh..mungkin emang benar pemasukan negara akan bertambah, tapi apa hal itu menjamin untuk tidak berubahnya budaya dan norma di Indonesia??
Misalkan saja di Provinsi Banten banyak tempat wisata, mulai dari pegunungan, pantai, danau, tempat ziarah, dan kesenian tradisionalnya. Oleh karena itu Banten dikenal begitu kental agamanya. Kita coba bayangkan jika banyak turis yang datang dan berlibur disana, kebayangkan pakaian turis-turis itu kayak gimana. Apalagi kalau mereka sampai berenang dengan hanya menggunakan pakaian renang,! apa hal itu tidak akan membawa dampak buruk bagi warga sekitar, terutama anak-anak??

Kita semua tahu bahwa kebudayaan negara kita dengan kebudayaan dan gaya hidup negara luar sangat berbeda, sehingga itu yang menjadi kekhawatiran saya sekarang. Apa mungkin kita menetapkan peraturan bagi turis yang ingin berkunjung ke Indonesia untuk mengikuti segala kebudayaan dan gaya hidup di negara kita? memang sih itu salah satu jalan keluarnya, tapi terdengar tidak manusiawi. Kan mereka juga mempunyai hak masing-masing, arrrgggg...saya jadi bingung sendiri. Apakah ekonomi dan kebudayaan akan tetap berjalan beriringan atau harus ada salah satu yang mengalah??

Senin, 21 Juli 2014

Kesukaan..

Assalamualaikum...


http://rumahshintazahaf.files.wordpress.com/2012/04/398028_2261891601810_1684055608_1511225_1065335552_n1.jpg

kali ini saya ingin bercerita mengenai hal yang saya sukai. Kalian tahu kan kalau saya sangat menyukai kucing, begitupun dengan kakak dan adik saya. mungkin hal itu merupakan turunan dari keluarga mama kandung kami. tapi keadaan sekarang sudah berbeda, sekitar tahun 2001 mama kami sudah terlebih dahulu menghadap Yang Maha Kuasa dan setelah sekian lama papa menikah kembali. masalahnya bukan di situ tapi mama baru kami ini sangat tidak menyukai kucing, dan kami tidak bisa menghentikan apa yang kami suka. menurut kalian bagaimana, apakah kami harus menuruti beliau atau bagaimana??
selama ini kami hanya berpura-pura saja tidak mengurus kucing, tapi jika papa dan mama berangkat bekerja kami malah membiarkan kucing yang kami urus diam-diam untuk masuk ke rumah, bahkan tidur di kasur. sebenarnya lucu juga sih kalau ingat betapa hebohnya kami ketika salah satu dari orangtua kami datang dan disaat bersamaan kucingnya masih tidur di kasur. hahaaa...sangat mengagetkan. alhamdulillah tidak ketahuan walaupun terlihat sedikit grogi. aku rasa akhir-akhir ini sebenarnya mereka tahu kalau kami mengurus kucing yang selalu ada dihalaman rumah kami, oleh karena itu kadang mereka menegur aku, kakak, dan adikku. hmm..walaupun begitu kami tidak kapok, yahh mau bagaimana lagi, yang namanya suka mau diapakan lagi.

sempat sih berfikiran kalau apa kami termasuk anak yang durhaka karena tidak menuruti orangtua? tapi disamping itu kami tidak terlalu suka dengan apa yang dilakukan beliau terhadap kucing. aku tahu sih mungkin memang begitu respon orang yang tidak suka, tapi jangan terlalu kasar karena Rasulullah saw. saja mengajarkan kita untuk menyukai dan memelihara kucing. apa kalian tahu menurut saya menatap wajah kucing, bermain dan berbicara dengannya dapat membuat rasa stress, capek, dan marah jadi berkurang. mukanya yang polos dan tingkahnya yang lucu sangat menggemaskan dan membuat orang-orang (yang suka) semakin menambah kecintaan nya.

Ya Allah semoga Engkau mengampuni kesalahan kami kepada kedua orangtua kami. 

Selasa, 15 Juli 2014

Ramadhan..

Assalamualaikum..

Bismillahirrohmanirrohim. Tak terasa bulan penuh berkah telah tiba, dan kita sebagai muslim harus melaksanakan kewajiban di bulan Ramadhan yaitu Berpuasa. Kita tahu bahwa disaat berpuasa maka kita tidak boleh hanya menahan lapar dan haus saja, namun hawa nafsu pun harus kita jaga. Jangan sampai setan yang sedang dibelenggu di bulan Ramadhan tetap menguasai diri kita.
Puasa mengajari kita akan banyak hal, seperti bersabar untuk tidak makan dan minum hingga azan maghrib berkumandang. Dengan begitu kita bisa merasakan orang-orang yang kurang beruntung dari kita, setidaknya kita dapat berempati dengan kondisi mereka. selain itu di bulan Ramadhan banyak sekali pahala yang akan Allah berikan jika kita rajin beribadah. Oleh karena itu pada bulan ini seharusnya umat muslim melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, seperti shalat tepat waktu, perbanyak shalat sunnah, mengaji, bersilaturrahim dan saling berbagi dengan orang lain yang membutuhkan. Jadi di bulan Ramadhan kita harusnya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi hingga datangnya hari kemenangan.

Saya jadi teringat kultum yang diberikan pak ustadz seusai shalat subuh :
_Percakapan antara Allah dengan Hawa Nafsu_

kata Allah : Hai, nafsu man anta? wa man anna?
Hawa Nafsu : Anna, anna wa anta anta
atas jawabannya tersebut Allah menghukumnya dengan menenggelamkannya di dasar laut selama 100 tahun. Setelah itu Allah bertanya kembali pada hawa nafsu.
kata Allah : Hai, nafsu. man anta? wa man anna?
Hawa Nafsu : Anna, anna wa anta anta

Allah pun menghukumnya kembali dengan memenjarakannya namun masih deberi makan dan minum selama 100 tahun. Setelah itu Allah menanyakan hal yang sama kepada hawa nafsu, dan jawabannya masih saja sama. oleh karena itu Allah memenjarakannya kembali tanpa diberi makan dan minum. setelah hukuman terpenuhi Allah bertanya kembali.
Kata Allah : Hai, nafsu man anta? wa man anna?
Hawa Nafsu : Anna nafsu wa anta Allah.

Subhanallah..setelah di hukum berkali-kali hawa nafsu itu baru dapat mengatakan yang seharusnya ia jawab. Itu semua karena ia tidak diberi makan dan minum (puasa) dengan begitu ia dapat menahan hawa nafsu nya.