Let's Act

ACT.id

Rabu, 13 April 2016

Si Penggugah Rasa dan Pikiran



Doc. Pribadi

Hey, kamu! yaps...kamu !! tapi bukan kamu yang lagi baca, melainkan kamu yang selalu ada disekitar saya, BUKU.

Kenapa? karena dari kecil saya punya kebiasaan aneh dimana saya selalu merasa bisa berbicara dan mengerti bagaimana perasaan suatu benda. Yaahh..mungkin karena saya terlalu senang menonton dan membaca cerita-cerita fantasi yang sebenarnya diluar nalar manusia, hehee...namanya juga cerita fantasi. Memang sewaktu kecil saya suka sekali membaca seri cerita anak yang jadi hadiah dalam satu kemasan Dancow (gpp ya sebut merek), berbagai koleksi cerita berhasil saya kumpulkan dan ceritanya membuka wawasan tentang ciri khas daerah-daerah di Indonesia.

Walaupun sempat terlena dengan tontonan film kartun di tv, namun nyatanya membaca lebih asyik ketimbang kita langsung menontonnya di tv. Awalnya saya hanya pinjam buku komik dan novel kakak dan jujur sempat bosan kala itu baca novel yang cukup tebal menurut anak SD. Namun karena melihat papa setiap pagi selalu membaca koran, saya pun ikut membaca karena penasaran, sebenarnya apa yang kita dapat dari membaca?

Masyaallah ternyata banyak informasi yang saya tidak tahu sebelumnya, karena saya biasanya hanya membaca seri cerita anak yang hanya berisi 10 halaman, itupun kecil-kecil lembarannya. Tapi namanya juga masih kecil dan bingung baca berita ini dan itu, akhirnya saya belilah buku bacaan berjudul "Timun Emas" karena suka banget sama cerita itu setelah melihat film kartunnya lewat VCD. Tentu menonton dan membaca memberikan kita dua pengalaman yang berbeda, kalau menonton semua gambarannya sudah jelas. Naahh...berbeda dengan membaca yang bikin lebih penasaran dan rasanya lebih dapet ditambah pikiran kita menjadi cukup liar mencari dan menerawang alur cerita, ekspresi pemain, konflik selanjutnya bagaimana, dan ada perasaan yang hanya kita sendiri yang bisa merasakan itu.

Alhamdulillah sampai sekarang masih suka membaca walaupun jenis bacaannya sudah agak berbeda dan belum rutin banget baca setiap hari. Tapi masih suka juga sama genre cerita dulu (fantasi, komik, cerita anak), heheee. Setidaknya dengan begitu saya tetap bisa merasakan kenangan dimana saat-saat pertama saya senang membaca, walaupun hanya berupa buku bacaan seri cerita. 

Saya sangat tertarik dengan berbagai jenis buku, walaupun belum tentu saya suka atau enjoy saat baca bukunya. Hmm..gara-gara hal itu engga jarang setiap kali pergi ke toko buku yang awalnya cuma mau liat-liat atau sekedar beli pensil untuk menggambar, ujung-ujungnya buku yang saya beli. Padahal rencana awalnya engga begitu. Anehnya setelah beli buku saya pasti pulang dengan bahagia, senyum-senyum sendiri sambil elus-elus dan liatin bukunya. Dalam hati saya bilang "pasti seru, saya bakal baca sampai selesai" tapi ternyata itu engga semudah yang saya ucapkan.

Memang, sejak saya jadi suka membaca ternyata ada hobi lain yang mengiringi hal itu, yakni meng-koleksi buku. Baik itu jenis buku Islami, fiksi, entrepreneur, motivasi, non fiksi, dan buku tutorial desain. Engga sampai disitu aja, saya pun meng-koleksi beberapa e-book yang saya dapat dari teman-teman komunitas menulis dan wirausaha. Saat sadar ternyata buku yang saya punya lebih banyak daripada buku yang sudah selesai saya baca. Rasanya saya ingin membaca semua buku tersebut dalam waktu yang bersamaan karena engga sabar menunggu giliran buku selanjutnya. but, it's impossible.

Kenapa kok engga sabar?
hehee...bukan apa-apa siih, cuma saya kalo udah baca bener-bener butuh konsentrasi penuh dan suasana yang mendukung agar saya bisa fokus. karena kalo engga fokus baca bukunya engga bakal kelar-kelar. Fokusnya saya biasa terjadi saat berada di toko buku atau di rumah. Kalau di toko buku karena engga bisa baca bukunya, jadi saya cuma baca sinopsis di belakang bukunya saja. Kadang sinopsis tersebut saya baca berulang kali, sampai saya benar-benar mengerti dan bisa menerka alur ceritanya seperti apa. Bukan hanya satu, dua buku yang saya baca sinopsisnya, melainkan setiap buku yang saya pegang saya baca tuh sinopsisnya. hahaaa...maklum tangannya gatel kalo udah di toko buku, heheee. Selain itu saya suka lupa waktu karena keasyikan membaca sinopsis buku-buku, engga sadar udah lewat waktu dzuhur atau ashar. hmm.., kalo udah kayak gitu, artinya saya harus pasang alarm biar engga ke bablasan lagi. Tapi, ternyata engga semudah itu juga. Fighting!!

Nahh...kalo saya baca di rumah, aura anti "diganggu" nya bisa dirasakan adik/kakak saya. Kadang mereka enggan atau tau kalo saya sedang tidak melayani pertanyaan/candaan apapun, kecuali saya yang minta. Lucunya, karena mata saya jadi lebih tajam dan fokus saat membaca, tak jarang adik saya merasa takut saat saya menoreh kearahnya karena berisik, hahaaa, tapi yasudah tidak apa-apa. Karena ekspresi wajah berubah begitu saja kalau sedang membaca. Seolah saya tenggelam dalam suatu bacaan, berenang lebih dalam lagi untuk menemukan hubungan yang saling terintegrasi.

Dengan membaca otak kita bisa terus bekerja dan berfikir lebih dalam lagi. Dari kebiasaan membaca itulah muncul generasi-generasi cendekiawan dengan berbagai pemikiran kritisnya. Namun kita tetap harus membatasi kebebasan berfikir otak kita, agar tidak merusak diri kita sendiri. Bagi saya membaca banyak beri manfaat positif namun tidak menutup kemungkinan ada beberapa hal negatif yang terjadi karena hobi membaca tersebut. Bergantung bagaimana cara kita menyikapinya dan dari sudut pandang yang mana kita menilainya.

Untuk teman-teman yang belum berkesempatan merasakan "si penggugah rasa dan pikiran" yukk coba untuk membaca lebih dalam lagi, karena Insyaallah bermanfaat bagi kita. Seolah membuka kabut mendung dalam pikiran dan perasaan kita yang dipenuhi oleh berbagai macam pertanyaan dan rasa ingin tahu. Insyaallah.

NB: Lomba ini diikutsertakan dalam lomba menulis di blog Mukhofasalfikri.com dengan tema menulis pengalaman membaca.